April 29, 2024

Belajar Energi

BelajarEnergi.com – Belajar Energi adalah Hak Segala Bangsa

CBM GAS Methane

Potensi 2024: CBM untuk Mengatasi Defisit Gas dan Meningkatkan Ketahanan Energi


83 / 100
Potensi 2024: CBM untuk Mengatasi Defisit Gas dan Meningkatkan Ketahanan Energi Belajar Energi

Potential of CBM to Address Gas Deficit and Improve Energy Security

Indonesia is a country with abundant natural resources, including energy resources. One of the potential energy sources owned by Indonesia is compressed natural gas (CBM). CBM is natural gas contained in sedimentary rocks, below the groundwater layer.

The potential of CBM in Indonesia is very large. According to the Geological Agency of the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM), the potential of CBM in Indonesia reaches 172 TCF (trillions cubic feet). The potential is spread across various regions in Indonesia, especially in Java, Sumatra and Kalimantan.

CBM development can be a solution to overcome the gas deficit in Indonesia. Currently, Indonesia still imports gas from other countries to fulfil domestic needs. CBM development can reduce Indonesia’s dependence on gas imports and improve its energy security.

Gas Deficit in Indonesia

Indonesia is a country with high gas consumption. Gas consumption in Indonesia reached 55.5 billion cubic feet per day (BCFPD) in 2022. Meanwhile, Indonesia’s domestic gas production only reaches 45.6 BCFPD. This causes Indonesia to experience a gas deficit of 9.9 BCFPD.

The gas deficit in Indonesia is caused by several factors, including:

  • Decrease in domestic gas production due to depletion of gas reserves.
  • Increased domestic gas consumption, especially for power generation and industry.
  • Increase in imported gas prices.

A gas deficit in Indonesia can cause various problems, including:

  • High gas import costs.
  • Increasing Indonesia’s dependence on gas imports.
  • Disrupting the stability of domestic gas supply.

Potential of CBM to Address Gas Deficit

CBM development can be a solution to overcome the gas deficit in Indonesia. CBM is an energy source that can be used to replace imported gas.

With the development of CBM, Indonesia can reduce its dependence on gas imports and improve its energy security. This is because CBM is a reliable and sustainable energy source. CBM can be used to fulfil long-term domestic energy needs.

Here are some of the benefits that Indonesia can gain from CBM development:

  • Reduce dependence on gas imports
  • Increase energy security
  • Create new job opportunities
  • Increase state revenue

CBM Development Challenges

CBM development also has challenges that must be faced. One of the biggest challenges is that CBM extraction technology is still not fully developed. CBM extraction technology that is not yet fully developed can cause environmental damage.

In addition, CBM development also requires a large investment. This is because CBM development requires sophisticated technology and equipment.

CBM Development Strategy

To overcome the challenges of CBM development, the Indonesian government needs to undertake several strategies, including:

  • Conduct research and development of environmentally friendly CBM extraction technology.
  • Provide incentives for investors to develop CBM in Indonesia.
  • Increase public awareness about the importance of CBM development.

With these strategies, it is expected that CBM development in Indonesia can run more smoothly and provide optimal benefits for the community.

Conclusion

CBM development has great potential to support Indonesia’s energy security. With more intensive CBM development, Indonesia can reduce its dependence on gas imports, improve its energy security, and provide economic benefits to the community.

Some Strategic Steps for CBM Development in Indonesia

Here are some strategic steps for CBM development in Indonesia:

  • Conduct research and development of environmentally friendly CBM extraction technology. The government needs to work together with the private sector and research institutions to develop environmentally friendly CBM extraction technology. Environmentally friendly CBM extraction technology can reduce the environmental impact of CBM development.
    Provide incentives for investors to develop CBM in Indonesia.** The government needs to provide incentives for investors to develop CBM in Indonesia. The incentives can be in the form of tax breaks, subsidies, or ease of licensing. Such incentives can encourage investors to invest in CBM.

Increase public awareness about the importance of CBM development. The government needs to increase public awareness about the importance of CBM development. The community needs to understand that CBM development can provide benefits to society and the environment.

With these strategic steps, it is expected that CBM development in Indonesia can run more smoothly and provide optimal benefits for the community.

Indonesia

Potensi CBM untuk Mengatasi Defisit Gas dan Meningkatkan Ketahanan Energi

Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, termasuk sumber daya energi. Salah satu sumber energi potensial yang dimiliki oleh Indonesia adalah gas alam terkompresi (CBM). CBM adalah gas alam yang terkandung dalam batuan sedimen, di bawah lapisan air tanah.

Potensi CBM di Indonesia sangat besar. Menurut Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi CBM di Indonesia mencapai 172 TCF (triliunan kaki kubik). Potensi tersebut tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

Pengembangan CBM dapat menjadi solusi untuk mengatasi defisit gas di Indonesia. Saat ini Indonesia masih mengimpor gas dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pengembangan CBM dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor gas dan meningkatkan ketahanan energi.

Defisit Gas di Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan konsumsi gas yang tinggi. Konsumsi gas di Indonesia mencapai 55,5 miliar kaki kubik per hari (BCFPD) pada tahun 2022. Sementara itu, produksi gas domestik Indonesia hanya mencapai 45,6 BCFPD. Hal ini menyebabkan Indonesia mengalami defisit gas sebesar 9,9 BCFPD.

Defisit gas di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

Menurunnya produksi gas dalam negeri akibat menipisnya cadangan gas.
Meningkatnya konsumsi gas domestik, terutama untuk pembangkit listrik dan industri.
Kenaikan harga gas impor.

Defisit gas di Indonesia dapat menyebabkan berbagai masalah, antara lain:

Biaya impor gas yang tinggi.
Meningkatkan ketergantungan Indonesia terhadap impor gas.
Mengganggu stabilitas pasokan gas domestik.
Potensi CBM untuk Mengatasi Defisit Gas

Pengembangan CBM dapat menjadi solusi untuk mengatasi defisit gas di Indonesia. CBM merupakan sumber energi yang dapat digunakan untuk menggantikan gas impor.

Dengan pengembangan CBM, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan impor gas dan meningkatkan ketahanan energi. Hal ini dikarenakan CBM merupakan sumber energi yang dapat diandalkan dan berkelanjutan. CBM dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dalam jangka panjang.

Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh Indonesia dari pengembangan CBM:

Mengurangi ketergantungan pada impor gas
Meningkatkan ketahanan energi
Menciptakan lapangan kerja baru
Meningkatkan pendapatan negara

Tantangan Pengembangan CBM:

Pengembangan CBM juga memiliki tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan terbesar adalah teknologi ekstraksi CBM yang masih belum sepenuhnya berkembang. Teknologi ekstraksi CBM yang belum sepenuhnya berkembang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.

Selain itu, pengembangan CBM juga membutuhkan investasi yang besar. Hal ini dikarenakan pengembangan CBM membutuhkan teknologi dan peralatan yang canggih.

Strategi Pengembangan CBM

Untuk mengatasi tantangan pengembangan CBM, pemerintah Indonesia perlu melakukan beberapa strategi, antara lain:

Melakukan penelitian dan pengembangan teknologi ekstraksi CBM yang ramah lingkungan.
Memberikan insentif bagi investor untuk mengembangkan CBM di Indonesia.
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengembangan CBM.

Dengan adanya strategi-strategi tersebut, diharapkan pengembangan CBM di Indonesia dapat berjalan lebih lancar dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.

Kesimpulan

Pengembangan CBM memiliki potensi yang besar untuk mendukung ketahanan energi Indonesia. Dengan pengembangan CBM yang lebih intensif, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan impor gas, meningkatkan ketahanan energi, dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Beberapa Langkah Strategis Pengembangan CBM di Indonesia
Berikut adalah beberapa langkah strategis untuk pengembangan CBM di Indonesia:

Melakukan penelitian dan pengembangan teknologi ekstraksi CBM yang ramah lingkungan. Pemerintah perlu bekerja sama dengan pihak swasta dan lembaga penelitian untuk mengembangkan teknologi ekstraksi CBM yang ramah lingkungan. Teknologi ekstraksi CBM yang ramah lingkungan dapat mengurangi dampak lingkungan dari pengembangan CBM. Memberikan insentif kepada investor untuk mengembangkan CBM di Indonesia.

Pemerintah perlu memberikan insentif kepada investor untuk mengembangkan CBM di Indonesia. Insentif tersebut dapat berupa keringanan pajak, subsidi, atau kemudahan perizinan. Insentif tersebut dapat mendorong investor untuk berinvestasi di CBM.

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengembangan CBM. Pemerintah perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengembangan CBM. Masyarakat perlu memahami bahwa pengembangan CBM dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

Dengan adanya langkah-langkah strategis tersebut, diharapkan pengembangan CBM di Indonesia dapat berjalan lebih lancar dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.

Baca juga:

https://belajarenergi.com/pendapatan-nckl-meroket-hingga/
https://belajarenergi.com/mip-batubara-di-indonesia-mulai-1-januari-2024/

Sumber: https://www.neliti.com/publications/149665/dampak-lingkungan-dan-sosial-dari-pengembangan-cbm-di-indonesia