April 28, 2024

Belajar Energi

BelajarEnergi.com – Belajar Energi adalah Hak Segala Bangsa

carbon capture storage hotpot.ai/art-generator

carbon capture storage hotpot.ai/art-generator

Pengertian Carbon Capture Storage (CCS): Teknologi Mitigasi Pemanasan Global yang Bertujuan Mengurangi Emisi CO2 ke Atmosfer


85 / 100

Belajar Energi – Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Carbon Capture Storage (CCS) adalah teknologi mitigasi pemanasan global yang bertujuan mengurangi emisi CO2 ke atmosfer. Ini melibatkan serangkaian proses, mulai dari pemisahan CO2 hingga penyimpanannya di lapisan batuan di bawah permukaan bumi atau bahkan injeksi ke dalam laut.

carbon capture storage
hotpot.ai/art-generator

Carbon Capture Storage (CCS) di Indonesia

Menurut PT Pertamina (Persero), Indonesia memiliki potensi penyimpanan CO2 mencapai 400-600 gigaton di reservoir yang sudah terdeplesi dan saline aquifer. Dengan kapasitas ini, Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam era industri hijau. Potensi penyimpanan ini memungkinkan negara Indonesia menyimpan emisi CO2 nasional selama 322-482 tahun, dengan puncak emisi diperkirakan mencapai 1.2 gigaton CO2-ekuivalen pada tahun 2030.

Tahapan Siklus Carbon Capture Storage (CCS)

Berikut adalah beberapa tahapan utama dalam siklus CCS:

carbon capture storage
Designed by Freepik
Designed by Freepik “Macrovector”

1. Pemisahan dan Penangkapan CO2

Tahapan awal dari CCS adalah pemisahan dan penangkapan CO2 dari sumber emisi gas buang, seperti pembangkit listrik, pabrik, dan instalasi industri. Teknologi canggih, seperti solvent scrubbing atau amine scrubbing, digunakan untuk mengekstrak CO2 dari campuran gas.

2. Pengangkutan CO2 ke Tempat Penyimpanan

Setelah CO2 terpisah, tahap berikutnya melibatkan pengangkutan gas tersebut ke tempat penyimpanan yang telah ditentukan. Pipa dan tangki khusus dapat digunakan untuk mengoptimalkan transportasi CO2 dari sumber emisi ke lokasi penyimpanan.

3. Penyimpanan CO2 di Bawah Permukaan Bumi atau Laut

Proses penyimpanan adalah langkah kunci dalam siklus CCS. CO2 yang telah dipisahkan disuntikkan ke dalam lapisan batuan di bawah permukaan bumi atau bahkan dapat diinjeksikan ke dalam laut pada kedalaman tertentu. Ini memastikan agar gas tersebut tetap terisolasi dan tidak mencemari atmosfer.

4. Monitoring, Verifikasi, dan Validasi (MVV)

Setelah penyimpanan dilakukan, tahap MVV menjadi esensial. Ini melibatkan pemantauan secara terus-menerus untuk memastikan bahwa CO2 tetap terjebak dan tidak mengalami kebocoran. Sistem ini juga mencakup verifikasi dan validasi untuk menilai efektivitas dan keberlanjutan penyimpanan.

5. Rekayasa dan Inovasi Berkelanjutan

Pengembangan teknologi CCS terus berlangsung, memerlukan upaya rekayasa dan inovasi berkelanjutan. Peningkatan efisiensi dalam proses pemisahan, pengangkutan, dan penyimpanan CO2 menjadi fokus utama untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kinerja.

Tantangan Pengembangan Carbon Capture Storage (CCS) di Indonesia: Investasi Besar dan Komitmen Finansial

Meskipun potensinya besar, pengembangan CCS di Indonesia dihadapkan pada tantangan utama, yaitu kebutuhan akan investasi besar. Sebagai contoh, proyek pengembangan CCS antara Pemerintah Indonesia dan ExxonMobil memerlukan investasi sebesar 15 miliar dolar AS. Perbandingannya dengan proyek CCS Quest di Kanada, yang hanya membutuhkan 1,35 miliar dolar AS untuk kapasitas setara, menyoroti skala investasi yang diperlukan.

Carbon Capture Storage (CCS): Pilar Kunci dalam Mengatasi Perubahan Iklim Global

Pentingnya CCS sebagai alat krusial dalam upaya mengurangi emisi CO2 dan mengatasi perubahan iklim global tidak bisa diabaikan. Indonesia, dengan potensi penyimpanan CO2 yang besar, memiliki peluang unik untuk memainkan peran penting dalam pengembangan teknologi ini. Namun, untuk mewujudkan potensi ini, tantangan finansial yang dihadapi perlu diatasi agar CCS dapat diimplementasikan secara luas dan berkelanjutan di Indonesia.

Mengatasi Tantangan: Komitmen dan Dukungan untuk CCS di Indonesia

Dengan komitmen yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, CCS dapat menjadi pilar utama dalam mendorong Indonesia menuju masyarakat yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan mengatasi tantangan finansial, Indonesia dapat meraih manfaat maksimal dari potensi penyimpanan CO2 yang dimilikinya, sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam menjaga keseimbangan iklim global.

Dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan, Indonesia memiliki peluang untuk menunjukkan kepemimpinan dan kontribusinya dalam menanggulangi pemanasan global melalui penerapan teknologi CCS yang inovatif dan berkelanjutan.

Daftar Pustaka:

Defitri, M. (2022). Carbon Capture Storage untuk Indonesia: Menuju Net Zero Emission. Diakses dari https://waste4change.com/blog/carbon-capture-storage-untuk-indonesia-menuju-net-zero-emission/

Raza, A., Gholami, R., Rezaee, R., Rasouli, V., & Rabiei, M. (2019). Significant aspects of carbon capture and storage–A review. Petroleum, 5(4), 335-340.

Ditulis: Ibnu K. S.

Image attribution: hotpot.ai/art-generator

Baca juga: Pengertian Coal Bed Methane: Review dan Tantangan di Indonesia Cadangan Mencapai 574 Tcf (sekitar 12,82 triliun m3) – Belajar Energi