Pada kuartal ketiga tahun 2023, pendapatan NCKL (Harita Nickel) mencatatkan pencapaian luar biasa dengan pendapatan mencapai Rp17,29 triliun, menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 135%. Data laporan keuangan terbaru dari emiten tambang nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk. Pendapatan NCKL mengungkapkan bahwa laba bersih Pemilik Entitas Induk juga meningkat sebesar 24% selama periode tersebut.
Pendapatan NCKL
Menurut informasi yang dihimpun, Laba Bersih pemilik entitas induk pendapatan NCKL naik menjadi Rp 4,5 triliun per September 2023, dibandingkan dengan Rp 3,6 triliun di periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan pendapatan dari penjualan NCKL yang mencapai Rp 17,3 triliun, melonjak dari Rp 7,4 triliun pada periode sebelumnya. Namun, perlu dicatat bahwa beban pokok penjualannya juga ikut terkerek, mencapai Rp 11,15 triliun dari sebelumnya Rp 3,59 triliun.
Faktor-faktor utama yang memengaruhi kenaikan laba bersih ini melibatkan sejumlah aspek strategis. Salah satunya adalah penambahan satu jalur produksi Mixed Hydroxide Precipitate (“MHP”) dengan kapasitas 18.000 ton kandungan nikel/tahun. Selain itu, produksi biji nikel mengalami peningkatan yang signifikan untuk memenuhi permintaan tambahan akibat kenaikan kapasitas produksi dari PT HPL dan PT HJF.
Anak usaha NCKL di bisnis pertambangan berhasil memproduksi sekitar 10 juta biji nikel limonite dan 4,4 juta biji nikel saprolite selama periode 9M 2023. Produksi refinery HPAL juga mencatat peningkatan yang signifikan sejak penambahan satu jalur produksi, dengan kenaikan produksi MHP sebesar 49% menjadi 46.891 ton kandungan nikel. Sementara itu, dari lini produksi smelter RKEF, pendapatan NCKL mencatat total produksi Feronikel sebesar 68.994 ton kandungan nikel, menunjukkan peningkatan mencolok sebesar 268% dibanding tahun sebelumnya.
Sebagai langkah ekspansi lebih lanjut, pendapatan NCKL tengah membangun fasilitas HPAL kedua melalui entitas anak, PT Obi Nickel Cobalt (ONC). Fasilitas ini diharapkan akan memiliki 3 jalur produksi dengan kapasitas 65.000 ton kandungan nikel/tahun MHP, dan direncanakan untuk beroperasi secara bertahap mulai kuartal kedua tahun 2024.
Selain itu, perusahaan juga merencanakan ekspansi untuk lini produksi RKEF melalui entitas asosiasi, PT Karunia Permai Sentosa (KPS). Proyek ini ditargetkan memiliki 12 jalur produksi dengan kapasitas produksi 185.000 ton kandungan nikel/tahun (feronikel), dan diharapkan akan beroperasi secara bertahap mulai semester kedua tahun 2025.
Dengan pencapaian positif ini dan rencana ekspansi yang ambisius, Harita Nickel (NCKL) terus menunjukkan perannya sebagai pemain utama dalam industri tambang nikel, memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sektor pertambangan di Indonesia.
Keberhasilan ini juga tercermin dari kontribusi positifnya terhadap lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan memproduksi sejumlah besar biji nikel, NCKL tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi industri nikel di Indonesia, tetapi juga mendukung pertumbuhan sektor ini secara keseluruhan. Kenaikan signifikan dalam produksi Feronikel dari lini smelter RKEF menciptakan peluang ekspor yang lebih besar, memberikan kontribusi positif terhadap neraca perdagangan negara.
Selain itu, investasi dalam fasilitas HPAL kedua dan ekspansi lini produksi RKEF menunjukkan visi jangka panjang perusahaan dalam menghadapi permintaan pasar yang terus berkembang. Dengan demikian, Harita Nickel (NCKL) tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui ekspansi ini, tetapi juga mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin industri yang berkomitmen pada inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan.
Proyek-proyek ekspansi ini juga mencerminkan fokus NCKL pada diversifikasi produk dan kapasitas produksi untuk mengantisipasi fluktuasi pasar. Dengan menambah jalur produksi MHP dan meningkatkan produksi biji nikel, perusahaan memperkuat daya saingnya di tingkat global, di mana permintaan akan nikel terus tumbuh seiring dengan perkembangan industri baterai dan teknologi.
Pentingnya upaya NCKL dalam menciptakan fasilitas baru, seperti HPAL kedua dan lini produksi RKEF yang diperluas, juga tercermin dalam kontribusinya terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional. Ekspansi ini tidak hanya menciptakan nilai tambah untuk perusahaan dan pemegang saham, tetapi juga memberikan dampak positif pada perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Dengan demikian, kesuksesan luar biasa yang dicapai melalui pendapatan NCKL (Harta Nickel) pada kuartal III/2023 tidak hanya menjadi cermin dari kinerja perusahaan yang solid, tetapi juga mencerminkan komitmen mereka terhadap pertumbuhan berkelanjutan, inovasi, dan kontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia. Sebagai pemain kunci dalam industri nikel, NCKL terus bergerak maju dengan visi jangka panjang, memberikan harapan dan inspirasi bagi pertumbuhan sektor pertambangan di masa mendatang.
Ditulis oleh: Ibnu K. S.
Image attribution: hotpot.ai/art-generator
Baca juga: Pemadaman Listrik di Makassar Rutin Hingga 5 Jam. Begini penjelasan PLN – Belajar Energi
Artikel Terkait
Pemadaman Listrik di Makassar Rutin Hingga 5 Jam. Begini penjelasan PLN
PLN Siapkan Bahan Bakar Baru untuk Kendaraan: Hidrogen Hijau sebagai Komitmen NZE 2060
Paris Agreement: Gambaran Komprehensif Aksi Iklim dan Komitmen Global 23 April 2016 – Penandatanganan Paris Agreement oleh Indonesia