Sampah merupakan salah satu permasalahan serius yang dihadapi oleh berbagai kota di seluruh dunia, termasuk Surabaya, salah satu kota terbesar di Indonesia. Untuk mengatasi permasalahan ini, TPA Benowo Surabaya telah mengambil langkah inovatif dengan mengembangkan dan menerapkan sistem Teknologi Gasifikasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana PLTSa di Surabaya, tepatnya TPA Benowo berhasil mengolah sampah menjadi sumber energi tanpa merusak lingkungan alam.
Ketika kita berbicara tentang masalah sampah, kita tidak hanya menghadapi tumpukan sampah yang semakin bertambah di setiap sudut kota, tetapi juga dampak negatifnya terhadap lingkungan. Sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat mencemari tanah, air, dan udara. Namun, di tengah tantangan ini, terdapat solusi yang luar biasa dengan pembangunan PLTSa di Surabaya. Salah satunya adalah penggunaan Teknologi Gasifikasi di TPA Benowo Surabaya, yang telah mengubah paradigma penanganan sampah. Mari kita lihat lebih dalam bagaimana hal ini terjadi.
Mengenal PLTSa di Surabaya TPA Benowo
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo Surabaya adalah salah satu fasilitas pengelolaan sampah terbesar di Jawa Timur. TPA ini telah menjadi percontohan dalam mengatasi masalah sampah di kota Surabaya. Salah satu inovasi utama yang dilakukan oleh TPA Benowo adalah penggunaan Teknologi Gasifikasi untuk mengolah sampah. PLTSa di Surabaya ini dibangun dengan harapan bisa menjadi solusi yang lebih baik dalam menyikapi sampah.
Teknologi Gasifikasi: Solusi Ramah Lingkungan
Teknologi Gasifikasi adalah metode yang mengubah sampah padat menjadi gas dengan bantuan panas tinggi dan sedikit oksigen. Gas yang dihasilkan ini dapat digunakan untuk menghasilkan energi, seperti listrik. Yang membuat Teknologi Gasifikasi ini sangat istimewa adalah cara pengolahannya yang ramah lingkungan. Sampah diubah menjadi sumber energi tanpa merusak lingkungan alam.
Penggunaan Teknologi Gasifikasi di TPA Benowo Surabaya
TPA Benowo Surabaya telah menjadi pelopor dalam penerapan Teknologi Gasifikasi dalam pengelolaan sampah. Mereka tidak hanya menggunakan Teknologi Gasifikasi, tetapi juga mengembangkan teknologi penanganan sampah lainnya, seperti Sistem Teknologi Landfill Gas Collection.
Hasil dari inovasi ini adalah kemampuan untuk mengubah sampah menjadi energi yang dapat digunakan oleh masyarakat. Dengan metode ini, TPA Benowo telah berhasil memproses rata-rata 666.000 kg sampah per hari. Dari jumlah tersebut, sekitar 55% adalah sampah organik. Sampah organik ini menghasilkan sekitar 76.490,16 kWh energi per hari atau sekitar 27.918 MWh per tahun.
Baca juga: Perkembangan Mobil Listrik di Indonesia Tahun 2022 – Belajar Energi
Dampak Positif pada Lingkungan
Selain memberikan manfaat ekonomi, penggunaan Teknologi Gasifikasi dalam pengelolaan sampah juga memiliki dampak positif pada lingkungan. TPA Benowo Surabaya telah menjadi contoh bagaimana pengolahan sampah yang efisien dapat membantu menjaga kelestarian alam.
Dengan mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir konvensional, TPA Benowo Surabaya membantu mengurangi risiko pencemaran lingkungan. Leachate, cairan beracun yang dihasilkan dari sampah yang membusuk, dapat merusak ekosistem air tanah. Dengan Teknologi Gasifikasi, produksi leachate dapat diminimalkan, sehingga risiko pencemaran berkurang.
Selain itu, pengurangan emisi gas rumah kaca juga merupakan salah satu dampak positif. Sampah yang membusuk di tempat pembuangan akhir tradisional menghasilkan metana, yang merupakan gas rumah kaca yang lebih kuat daripada karbon dioksida. Dengan mengubah sampah menjadi gas yang dapat digunakan, TPA Benowo Surabaya membantu mengurangi emisi metana.
Keberlanjutan Energi
Selain mengatasi permasalahan sampah, penggunaan Teknologi Gasifikasi juga memiliki manfaat dalam hal pasokan energi. TPA Benowo Surabaya adalah proyek pertama yang memanfaatkan sampah untuk menghasilkan listrik di Surabaya pada tahun 2012. Dengan kapasitas TPA 2 MW, mereka mampu menghasilkan 7 MW listrik. Ini merupakan langkah signifikan dalam menjaga pasokan energi yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar Benowo.
Kesimpulan
Pengembangan dan penerapan Teknologi Gasifikasi oleh TPA Benowo Surabaya adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan energi. Dengan metode ini, TPA Benowo berhasil mengubah sampah menjadi sumber energi yang ramah lingkungan dan berdampak positif pada kelestarian alam.
Semoga langkah-langkah inovatif yang telah diambil oleh TPA Benowo Surabaya dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di seluruh dunia dalam mengatasi permasalahan sampah dan menyediakan pasokan energi yang berkelanjutan.
Image attribution: AI Art Generator – AI Image Generator API – Hotpot.ai
1 thought on “Menggali Potensi PLTSa di Surabaya: Listrik 76.490,16 kWh/hari dari Sampah”