Kabupaten Malang, yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, adalah sebuah daerah yang dikenal akan keindahan alamnya. Selain itu, Kabupaten Malang juga memiliki potensi yang sangat menarik dalam pengembangan energi terbarukan, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Salah satu wilayah di Kabupaten Malang yang memiliki potensi PLTMH yang sangat menjanjikan adalah Ngantang.
Ngantang, sebuah kecamatan di Kabupaten Malang, terletak pada ketinggian antara 500-700 meter di atas permukaan laut. Dengan topografi yang demikian, wilayah ini memiliki potensi energi air yang tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi PLTMH. Namun, untuk menghitung potensi energi listrik yang dapat dihasilkan oleh PLTMH dengan optimal, diperlukan analisis yang cermat terhadap debit sungai (m³/s), tinggi jatuh air (meter), dan rencana waktu operasi mesin pembangkit (jam).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ikrar dan Havi pada tahun 2017, debit andalan di empat lokasi di Ngantang adalah sebagai berikut:
- Jombok: 0.39 m³/detik
- Waturejo: 1.02 m³/detik
- Ngantru I: 0.48 m³/detik
- Ngantru II: 3.14 m³/detik
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa debit air di Ngantru II sangat tinggi, mencapai 3.14 m³/detik. Debit air yang tinggi ini menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan potensi PLTMH di wilayah tersebut.
Selanjutnya, berdasarkan perhitungan, rata-rata daya yang dapat dibangkitkan dari PLTMH di Ngantang adalah sekitar 47,75 kilowatt. Ini merupakan potensi yang sangat menjanjikan, terutama jika dilihat dari sudut pandang pemenuhan kebutuhan listrik. Sebagai ilustrasi, jumlah tersebut setara dengan pemenuhan kebutuhan listrik sebanyak 47 rumah tempat tinggal. Hal ini menunjukkan bahwa PLTMH di Ngantang memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi sumber energi listrik yang signifikan dalam mendukung masyarakat setempat.
Kecamatan Ngantang adalah salah satu dari 33 kecamatan di wilayah Kabupaten Malang yang terletak antara 7°48’15˝ – 7°57’25˝ lintang selatan dan 112°18’30˝ BT – 112°26’30’’ BT bujur timur. Kecamatan ini memiliki karakteristik sebagai daerah dataran tinggi dengan ketinggian berkisar antara 500–700 meter di atas permukaan laut. Sebagai daerah dataran tinggi, Ngantang memiliki potensi yang cukup banyak dalam pengembangan tenaga air menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro.
Salah satu sungai yang memiliki potensi besar di Kecamatan Ngantang adalah Sungai Konto. Sungai ini mengalir berdampingan dengan jalan raya Malang–Kediri. Keberadaan sungai ini memberikan peluang yang sangat baik untuk memanfaarkan tenaga air. Potensi energi air dari Sungai Konto dapat dimanfaatkan secara efisien untuk menghasilkan listrik, yang nantinya dapat mendukung kebutuhan energi masyarakat setempat.
Dalam pengembangan PLTMH, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan:
- Debit Air: Debit air yang mencukupi sangat penting dalam menghasilkan listrik dari PLTMH. Dalam hal ini, Sungai Konto dengan debit andalan yang mencapai 3.14 m³/detik di Ngantru II memberikan peluang besar.
- Tinggi Jatuh Air: Tinggi jatuh air, atau perbedaan ketinggian antara titik masuk air dan titik keluar air dari pembangkit. Semakin tinggi tinggi jatuh air, semakin besar potensi energi yang dapat dihasilkan.
- Waktu Operasi: Waktu operasi mesin pembangkit juga perlu dipertimbangkan. Dalam hal ini, perencanaan yang baik perlu dilakukan untuk memaksimalkan penggunaan tenaga air sepanjang waktu yang diperlukan.
Pengembangan PLTMH di Ngantang tidak hanya akan membantu mencukupi kebutuhan listrik masyarakat setempat, tetapi juga dapat berkontribusi positif terhadap lingkungan. PLTMH merupakan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi karbon dan tidak mengandalkan bahan bakar fosil. Hal ini tentu dapat membantu pemerintah Indonesia yang telah menetapkan Rencana Energi Nasional (RUEN) menargetkan penggunaan energi terbarukan (bauran energi sebesar 23% dari pada tahun 2025. Dengan mengandalkan potensi tenaga air, Kabupaten Malang dapat mengurangi ketergantungannya pada sumber energi konvensional, seperti batu bara dan minyak bumi, yang merusak lingkungan dan bersifat terbatas.
Selain manfaat lingkungan, pengembangan tenaga air di Ngantang juga dapat menciptakan lapangan kerja lokal. Pembangunan, operasi, dan pemeliharaan pembangkit listrik akan memerlukan tenaga kerja yang dapat meningkatkan perekonomian daerah setempat. Ini juga akan membantu mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam rangka mengembangkan potensi tenaga air di Ngantang, perlu adanya kerjasama antara pemerintah daerah, pihak swasta, dan masyarakat setempat. Pemerintah daerah perlu memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan yang mendukung investasi dalam energi terbarukan, seperti insentif pajak dan kemudahan izin. Pihak swasta dapat berperan sebagai investor dan pengembang infrastruktur, sementara masyarakat setempat dapat menjadi mitra dalam pengelolaan dan pemeliharaan pembangkit.
Dengan potensi PLTMH yang tinggi di Ngantang, Kabupaten Malang memiliki kesempatan emas untuk menjadi salah satu pionir dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Dengan pengelolaan yang baik, PLTMH di Ngantang dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain dalam memanfaatkan potensi alam untuk menciptakan energi yang bersih dan berkelanjutan.
Kesimpulan:
Kabupaten Malang, khususnya wilayah Ngantang, memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro. Dengan topografi dataran tinggi, debit air yang mencukupi, dan potensi tinggi jatuh air, PLTMH di Ngantang dapat menjadi sumber energi listrik yang signifikan. Selain memberikan manfaat dalam pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat setempat, pengembangan PLTMH juga berkontribusi positif terhadap lingkungan dan ekonomi lokal. Dengan kerjasama antara pemerintah daerah, pihak swasta, dan masyarakat setempat, Kabupaten Malang dapat menjadi contoh dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Image attribution: hotpot.ai/art-generator
Baca juga: Potensi Energi Gelombang Laut di Indonesia 2023 dengan Teknologi OWC (belajarenergi.com)
1 thought on “Potensi PLTMH Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro 47,75 kW di Malang: Sumber Energi Mendukung Berkelanjutan”