Januari 23, 2025

Belajar Energi

BelajarEnergi.com – Belajar Energi adalah Hak Segala Bangsa

Harga Minyak Dunia Juli 2022 Turun Gara-gara Permintaan Global Indolen Belajar Energi

Harga Minyak Dunia Juli 2022 Turun Gara-gara Permintaan Global Indolen


BelajarEnergi.com – Harga minyak dunia turun dalam perdagangan Jumat di tengah melemahnya prospek permintaan global dan dimulainya beberapa produksi minyak mentah Libya.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (23/7/2022), harga minyak mentah berjangka Brent turun 0,64 % ke level USD 103,20 per barel, sementara Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 1,71 % menjadi USD 94,70.

Ekonomi global tampaknya cenderung menuju ke perlambatan, misalnya Bank Sentral secara militan membalikkan kebijakan moneter ultra-longgar yang diadopsi selama pandemi untuk mendukung pertumbuhan.

Managing Partner SPI Asset Management, Stephen Innes, mengungkapkan investor memiliki prediksi terkait keputusan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) tentang suku bunga. Pejabat The Fed sudah menandakan bahwa Bank Sentral kemungkinan akan menaikkan suku bunga sebanyak 75 basis poin pada 26-27 Juli 2022.

Sementara pertanda-tanda melemahnya permintaan BBM di AS membebani harga minyak & mengirim kontrak acuan turun lebih kurang 3 persen di sesi sebelumnya. Pasokan global yang ketat terus membuat pasar permanen kuat.

Kekhawatiran pasokan sedikit mereda meskipun sehabis Libya melanjutkan produksi pada beberapa ladang minyak awal pekan ini.

Staunovo juga mengungkapkan pasar akan melihat asumsi produksi awal OPEC untuk minggu depan. Harga minyak mentah WTI telah terpukul selama dua sesi terakhir perdagangan setelah data menerangkan bahwa permintaan BBM di AS turun hampir 8% berdasarkan tahun sebelumnya. Sebaliknya, pertanda-pertanda permintaan yang kuat pada Asia menopang harga minyak Brent, menempatkannya pada jalur untuk kenaikan mingguan pertama dalam enam minggu.

Permintaan di India untuk bensin dan bahan bakar sulingan naik ke rekor tertinggi dalam bulan Juni, meskipun harga lebih tinggi, dengan total konsumsi produk olahan berjalan lebih dari 18 % dibandingkan tahun lalu dan kilang minyak India beroperasi lebih sibuk daripada tahun-tahun sebelumnya.

“Ini mengindikasikan adanya pemulihan yang besar-besaran setelah dilanda COVID-19 yang dashyat,” istilah Analis RBC Michael Tran pada sebuah catatan. 

Kemarin, harga minyak mentah turun kurang lebih USD tiga per barel dalam perdagangan hari Kamis. Penurunan harga minyak dunia ini terjadi lantaran stok bensin pada Amerika Serikat lebih tinggi.

Selain itu, kenaikan suku bunga bank Sentral Eropa juga memicu kekhwatiran menurut pelaku pasar bahwa permintaan akan menurun. Sementara itu, kembalinya pasokan minyak mentah menurut Libya dan dimulainya aliran gas Rusia ke Eropa meredakan kekhawatiran akan pasokan.

Mengutip CNBC, Jumat (22/7/2022), harga minyak mentah berjangka Brent turun 2,86 persen ke level USD 103,86 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS mengakhiri hari di USD 96,35 per barel, mengalami penurunan sebesar 3,5 %. Keduanya sempat turun lebih dari USD 5 di awal sesi perdagangan.

Data pemerintah Amerika Serikat menunjukkan bahwa harga minyak berjangka AS juga turun 15 sen, atau 4,5 persen menjadi USD 3,13 per galon menyusul lonjakan 3,5 juta barel komoditas pada penyimpanan pekan lalu. Angka ini jauh melebihi asumsi para analis.

“Sentimen primer yang menekan minyak adalah bensin dan persepsi seputar penghancuran permintaan bensin,” kata Direktur Eksekutif Mizuho, Robert Yawger.

Volume perdagangan berjangka minyak mentah pula tipis dan harga bergejolak lantaran para pedagang berusaha menyesuaikan permintaan energi yang lebih lemah menggunakan pasokan yg lebih ketat dampak hilangnya pasokan dari Rusia setelah invasi negara tersebut ke Ukraina.

Dibukanya Kembali Aliran Pipa Gas Nord Stream 1 Rusia Penyebab Harga Minyak Dunia Turun?

Perusahaan Gazprom milik Rusia sebagai salah satu produsen minyak dunia
Gambar 1. Perusahaan Gazprom milik Rusia sebagai salah satu produsen minyak dunia

Salah satu penyebab turunnya harga minyak dunia adalah karena aliran melalui pipa gas alam Nord Stream 1 Rusia, yang mengalir di bawah Laut Baltik ke Jerman, sebagian kembali dibuka sesudah sebelumnya ditutup untuk pemeliharaan dalam 11 Juli. Pipa tersebut telah berjalan dengan volume yang berkurang menyusul perselisihan yg dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina.

“Dimulainya kembali aliran gas Nord Stream tampaknya memunculkan citra mengenai perilaku yg lebih mendamaikan di pihak Rusia terkait konvoi lanjutan minyak mentah dan produk ke Eropa pada beberapa minggu mendatang,” kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates pada sebuah catatan.Keputusan Bank Sentral Eropa

Sementara itu, Bank Sentral Eropa pada hari Kamis bergabung menggunakan banyak bank sentral lainnya dengan mempertinggi suku bunga, menggunakan penekanan dalam memerangi inflasi yang tidak terkendali daripada penurunan ekonomi, yang bisa membebani permintaan minyak. Kemudian, Bank of Japan mempertahankan suku bunga yang sangat rendah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi yg terhenti.

Pada hari Rabu, National Oil Corp (NOC) Libya juga mengatakan produksi minyak mentah telah dilanjutkan di beberapa ladang minyak sesudah pencabutan force majeure dalam ekspor minyak pekan lalu.

Ada pula salah satu arteri ekspor minyak primer Kanada, pipa Keystone, beroperasi pada taraf yang lebih rendah untuk hari ketiga pada hari Rabu, kata operator TC Energy.

Baca juga: Dampak dari Krisis Energi 2021 Menghantui Dunia di Tengah Pandemi Covid-19

Penulis: Riko Susetia Yuda